
ngawi-ngawi.desa.id– Pemerintah Desa Ngawi menggelar lomba memasak mie yang penuh semangat pada Jumat malam di pendopo kantor desa Ngawi.(15/8) Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang diselenggarakan untuk memupuk rasa nasionalisme sekaligus mempererat persaudaraan warga.
Acara dimulai tepat pukul 19.00 WIB dengan penuh khidmat melalui menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh peserta dan penonton yang hadir. Suasana semakin semarak ketika para bapak-bapak perwakilan dari setiap RW, tim BPD, Tim perangkat Desa, dan Tim LPMD. Peserta siap menunjukkan kreativitas mereka dalam meracik mi dengan cita rasa khas masing-masing.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Ngawi, Eko Budi Sudarmanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Lomba memasak mie ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, rasa nasionalisme, dan kreativitas warga desa. Dengan semangat guyub rukun, kita bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat dan menyenangkan,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Lomba yang menghadirkan Chef David Bryan Satria sebagai juri utama ini berlangsung seru dan penuh tawa. Chef David ini pernah meraih medali emas olimpiade Tata Boga Nasional. Setiap tim menampilkan keahlian memasak , mulai dari pemilihan bahan, penyajian, hingga kreativitas penamaan menu.
Hasil penilaian juri menetapkan tim RW 07 Dusun Ngantru sebagai Juara 1 dengan kreasi mi khas Makassar berjudul “Mi Titi Makassar”. Juara 2 diraih oleh Tim RW 01 Dusun Jetis dengan hidangan “Mi Tasik”, sedangkan Juara 3 diraih oleh Tim BPD Desa Ngawi dengan sajian *“Bakmie Pesona Desa”.
Suasana lomba semakin meriah dengan sorak-sorai penonton yang mendukung Tim masing-masing. Tidak hanya menjadi hiburan, lomba ini juga menghadirkan momen keakraban antarwarga, memperkuat rasa persaudaraan, serta meneguhkan nilai "guyub rukun "yang menjadi filosofi kehidupan masyarakat Desa Ngawi.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat kemerdekaan terus terjaga, tidak hanya melalui upacara formal, tetapi juga lewat kegiatan kreatif dan menghibur yang mampu menyatukan seluruh lapisan masyarakat.

