ngawi-ngawi.desa.id- Pada hari Kamis, pukul 19.00 WIB, desa Ngawi mengadakan musyawarah penting di aula kantor desa untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2025 (11/7). Musyawarah ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berpengaruh dalam pembangunan desa, termasuk kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan dari kecamatan Ngawi, pendamping desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, RT, RW, serta tokoh masyarakat.

 

Acara dimulai dengan pembukaan yang diiringi doa oleh Rukminto, menandakan permulaan dari diskusi yang diharapkan membawa berkah dan manfaat bagi kemajuan desa Ngawi. Setelah doa, Eko Syuhrul Fatoni, perwakilan dari kecamatan Ngawi, memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, Eko menekankan pentingnya usulan yang diajukan selama musyawarah untuk terpacu pada skala prioritas dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. "Silakan usulkan untuk terpacu pada skala prioritas sesuai dengan regulasi yang ada," ujar Eko syuhrul Fatoni. Ia juga menambahkan pesan dari Bupati yang menekankan tiga hal utama: pembangunan infrastruktur, penanganan stunting, dan ketahanan pangan. "Pesan Bupati tiga hal yang utama yaitu infrastruktur, penanganan stunting, dan ketahanan pangan," lanjutnya.

 

Selanjutnya, Ketua BPD, Slamet Sujoko, memberikan sambutannya. Ia menyampaikan mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa. Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Desa Ngawi, Eko Budi Sudarmanto, yang menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak serta menekankan bahwa musyawarah RKPDes tahun 2025 ini harus dilaksanakan setiap tahunnya sesuai dengan Peraturan Bupati Ngawi No. 6 Tahun 2020 Pasal 3. "Musyawarah RKPDes tahun 2025 ini sesuai dengan Perbup Ngawi No. 6 Tahun 2020 Pasal 3. Dan harus dilaksanakan setiap tahunnya," ujar Eko Budi Sudarmanto.

 

Setelah sambutan-sambutan, Sekretaris Desa Ngawi, Eni Sulistyowati, memaparkan rencana kerja yang telah disusun. Dalam pemaparannya, Eni menjelaskan secara rinci tentang berbagai program yang diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2025, termasuk rencana pembangunan infrastruktur, program kesehatan untuk penanganan stunting, serta berbagai inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa Ngawi.

 

Musyawarah kemudian dilanjutkan dengan sesi jaring aspirasi masyarakat, di mana masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan usulan, kritik, dan saran. Sesi ini sangat penting karena menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa. Banyak usulan yang diajukan oleh masyarakat mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan jalan, pengadaan fasilitas kesehatan, hingga program-program pemberdayaan ekonomi.

 

Semua pihak yang hadir berharap bahwa dengan rencana yang matang dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, desa Ngawi akan semakin maju dan kesejahteraan masyarakatnya meningkat.

 

Musyawarah ini tidak hanya menjadi forum untuk menyusun rencana kerja, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat ikatan sosial antarwarga desa dan meningkatkan semangat gotong royong dalam membangun desa. Diharapkan hasil dari musyawarah ini dapat membawa perubahan positif dan nyata bagi kemajuan desa Ngawi di masa depan.