ngawi-ngawi.desa.id-  Sosialisasi tanggap bencana telah diselenggarakan di aula kantor Desa Ngawi.(2/10) Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan karang taruna dari lima dusun, yaitu Dusun Ngawi, Dusun Banjar, Dusun Ngantru, Dusun Blandongan, dan Dusun Jetis. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

 

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh MC, Nihlatunnur. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Sekretaris Desa Ngawi, Eni Sulistyowati. Dalam sambutannya, Eni menyampaikan pentingnya peran pemuda karang taruna dalam menyebarluaskan ilmu yang didapat selama sosialisasi ke lingkungan sekitar. "Diharapkan setelah sosialisasi ini, ilmu atau wawasan dari sosialisasi tanggap bencana disampaikan juga ke lingkungan sekitar," ujarnya.

 

Sambutan berikutnya datang dari Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Ngawi, Istamar S.Pd., M.Pd. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. "Pencegahan dan penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendirian. Perlu adanya kolaborasi dan pemahaman mengenai kemana kita harus melapor, sehingga tepat dan cepat dalam penanganan bencana," tegas ISTAMAR.

 

Acara dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Ngawi, Fadhol Hadiwijaya, S.Sos. Ia menekankan pentingnya pembentukan Tim Siaga Desa. "Tim Siaga Desa ini sangat penting, seperti menentukan lebih awal jalur evakuasi dan titik kumpul desa, sehingga ketika ada bencana, sudah ada analisis sebelumnya," tutur Fadhol Hadiwijaya. 

 

Materi berikutnya disampaikan oleh Analis Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Ngawi, Rizal Syahrul R., S.Sos., S.H., yang membahas perbedaan antara bencana dan bahaya. "Bahaya merupakan ancaman dan peristiwa yang belum terjadi," jelas Rizal, memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta tentang pentingnya membedakan kedua konsep tersebut.

 

Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan simulasi bencana. Gempa bumi dipilih sebagai skenario simulasi, dan para peserta dengan antusias terlibat dalam praktik langsung. Simulasi ini memberikan pengalaman nyata tentang bagaimana merespons bencana dengan benar.

 

Salah satu peserta sosialisasi, Febri, menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut. "Terima kasih kepada BPBD dan Pemerintah Desa Ngawi yang telah mengadakan sosialisasi ini. Kami jadi lebih berwawasan tentang sikap yang harus diambil ketika ada bencana di sekitar kita. Penjelasan materi sangat jelas, dan semoga Tim Siaga Desa Ngawi segera dibentuk," ungkapnya.

 

Sosialisasi ini menjadi langkah penting bagi Desa Ngawi dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, dengan harapan ke depannya desa dapat lebih tanggap dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi.