ngawi-ngawi.desa.id -Pada tanggal 4 Mei 2024, pengajian rutin di Desa Ngawi menjadi momen yang penuh semangat bagi para ibu dari lima dusun, yaitu Ngawi, Banjar, Jetis, Ngantru, dan Blandongan. Meskipun usia mereka sudah lanjut, antusiasme mereka terhadap pengajian tetap membara, ditunjukkan dengan kedisiplinan waktu yang patut diacungi jempol.

 

Pengajian kali ini diselenggarakan di Mushola Kantor Desa Ngawi dengan materi yang disampaikan oleh Ibu Nihlatunnur tentang amalan-amalan di bulan Syawal. Materi tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yakni amalan di awal Syawal (1 Syawal), amalan selama bulan Syawal kecuali pada 1 Syawal, dan amalan yang dilakukan setelah bulan Syawal.

 

Contoh amalan di awal Syawal meliputi memperbanyak takbir, melaksanakan sholat Idul Fitri, berbagi kebahagiaan dengan hidangan, menjalin silaturahmi dengan saudara-saudari, serta mensyukuri nikmat yang diberikan, seperti THR, baju baru, kesehatan, dan berkumpul dengan keluarga. Ibu Nihlatunnur juga menekankan pentingnya bersyukur tanpa kebanggaan yang berlebihan.

 

Amalan selama bulan Syawal (2-30 Syawal) mencakup puasa enam hari seperti yang terdapat dalam hadis riwayat Muslim No. 1164, yang menyatakan bahwa siapa pun yang berpuasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal, akan mendapat pahala seperti berpuasa setahun penuh. Puasa tersebut dapat dilakukan berturut-turut atau diselingi, asalkan masih dalam bulan Syawal.

 

Amalan di bulan Syawal hingga pasca Syawal mencerminkan komitmen untuk kembali kepada fitrah dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Keseluruhan materi pengajian ini memberikan panduan praktis bagi para ibu untuk mengisi bulan Syawal dengan amal sholeh dan kembali kepada jalan yang benar menurut ajaran agama.

 

 

Setelah sesi pengajian selesai, acara dilanjutkan dengan halal bihalal, yang menjadi momentum yang sangat dinantikan oleh seluruh jamaah. Halal bihalal menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga desa. Suasana hangat dan penuh kebersamaan tercipta saat para ibu saling bersalaman, memohon maaf, dan berbagi kebahagiaan. Halal bihalal tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi wujud dari nilai-nilai keagamaan yang diajarkan dalam pengajian. Dengan halal bihalal, semangat ukhuwah Islamiyah terus diperkokoh di antara ibu-ibu pengajian, menciptakan atmosfer yang harmonis dan penuh kasih sayang di Desa Ngawi.