ngawi-ngawi.desa.id-Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ngawi KE-665 sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI KE- 78,Pemerintah Kabupaten Ngawi mengadakan berbagai lomba bertajuk Festival Dolanan Tradisional pada hari minggu, 20 Agustus 2023. Di Alun-alun Timur Ngawi akan menjadi saksi dari momen bersejarah saat Festival Dolanan Tradisional digelar. Acara yang dijadwalkan mulai pukul 07.30 hingga berakhir ini, menjadi panggung bagi serangkaian dolanan tradisional yang menghidupkan semangat warisan budaya lokal.Sementara dalam sambutannya Bupati Ngawi Bapak Ony Anwar mengucapkan terima kasih atas kerja samanya semua pihak sehingga acara ini dapat berlangsung dengan lancar sehingga disamping bisa meningkatkan kesehatan masyarakat baik fisik jasmani maupun rohani serta bisa terjalin sinergi antara Pemerintah Kabupaten dengan masyarakat dengan harapan kedepannya olahraga bisa sebagai life style (gaya hidup) pada akhirnya tercipta hidup yang berkualitas apalagi masyarakat semakin meningkat kesejahteraanya.sampai berita ini diturunkan acara berjalan dengan aman ,lancar semoga sesuai harapan dari masyarakat Kabupaten Ngawi.

Festival ini menghadirkan sejumlah lomba tradisional yang memukau, di antaranya lomba terompah panjang (bakiak), lomba egrang, gobak sodor, dan panjat pinang. Para peserta dari perwakilan anggota Karang Taruna se-Kabupaten Ngawi bertanding dengan semangat juang yang tak tergoyahkan. Dari desa-desa yang berpartisipasi, Desa Ngawi menyumbangkan 15 peserta terbaiknya untuk berkompetisi dalam lomba-lomba menarik ini.

Kepala Desa Ngawi, dengan harapan besar, mengirimkan 15 peserta terbaik sebagai wujud dukungan dan dorongan bagi semangat serta partisipasi desa dalam lomba tradisional. Ia meyakini bahwa keikutsertaan aktif dalam acara seperti ini dapat mempererat rasa cinta dan identitas budaya dalam masyarakat Desa Ngawi.

Antusiasme yang membuncah juga datang dari anggota Karang Taruna Dharma Bakti Ngawi. Mereka bukan hanya sekadar peserta, tetapi juga pelopor semangat dan energi positif dalam menyemarakkan acara ini. Karang Taruna Dharma Bakti Ngawi membuktikan bahwa keberagaman kegiatan tradisional tetap menjadi daya tarik yang kuat dalam membentuk hubungan sosial yang kuat dan mempererat tali persaudaraan.

Salah satu momen penuh inspirasi hadir ketika Supriyanto, komandan regu Desa Ngawi, berbicara tentang kesan dan pesan yang ia rasakan dari kegiatan ini. Menurutnya, Festival Dolanan Lomba Tradisional adalah jendela bagi generasi muda untuk menghargai dan mewarisi warisan budaya. Ia menekankan bahwa lomba tradisional Indonesia, seperti yang dihadirkan dalam festival ini, adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dalam pesan yang tulus, Supriyanto berharap bahwa semangat melestarikan budaya melalui lomba-lomba tradisional ini akan terus berkobar dan menginspirasi generasi mendatang.

Dengan rangkaian lomba yang mencakup kekayaan tradisi lokal, antusiasme Karang Taruna Dharma Bakti Ngawi, dan semangat melestarikan budaya seperti yang diungkapkan oleh Supriyanto, Festival Dolanan Lomba Tradisional tidak hanya menjadi acara biasa, tetapi menjadi perayaan yang membanggakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.