ngawi-ngawi.desa.id-  Sebuah pelatihan berjudul "Bimbingan Teknik Teknologi Tepat Guna: Pembuatan Pakan Ternak Unggas dari Limbah Rumah Tangga" diselenggarakan di Desa Ngawi, Kabupaten Ngawi (10/10). Kegiatan ini dihadiri oleh peternak unggas dari lima dusun di desa tersebut, yaitu Blandongan, Ngawi, Ngantru, Jetis, dan Banjar. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan baku pakan unggas yang ramah lingkungan dan ekonomis.

 

Acara diawali dengan pemaparan materi di aula, yang kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan di TPS3R. Narasumber dalam acara ini adalah dua ahli dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, yaitu Dr. Hardian Pramudito dan Bambang Hariadi, S.Pt. 

 

Bambang Hariadi, selaku pemateri dari bidang peternakan, menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan dan memperhatikan kualitas pakan yang diberikan kepada unggas. Menurutnya, pakan harus memiliki komposisi gizi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan unggas. “Pakan dengan kandungan nutrisi yang seimbang akan membantu unggas berkembang optimal dan lebih tahan terhadap penyakit,” ujarnya.

 

Selanjutnya, Dr. Hardian Pramudito membahas anatomi unggas, khususnya ayam. Ia menjelaskan fungsi tembolok, yaitu bagian tubuh ayam yang memungkinkan pakan diproses secara kimiawi lebih cepat. “Tembolok adalah bagian tubuh ayam yang mempermudah makanan bisa diproses secara kimiawi lebih cepat,” jelas Dr. Hardian. Ia juga menekankan pentingnya mengamati perilaku dan kondisi unggas setelah makan, termasuk perubahan warna kotoran, yang dapat menjadi indikator kesehatan ayam. “Setelah memberi pakan, sebaiknya kita tidak langsung meninggalkan unggas, tapi tunggu sambil mengamati. Warna kotoran ayam bisa membantu kita menganalisa kondisi kesehatannya,” tambahnya. Dalam sesi pemaparan ini, Dr. Hardian juga menjelaskan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh unggas sesuai dengan tahapan usia, agar peternak dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan.

 

Sesi Tanya Jawab berlangsung interaktif, dengan peserta sangat antusias menanyakan berbagai hal, terutama seputar penyakit yang sering menyerang unggas mereka. Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan rinci oleh kedua narasumber, memberikan peternak solusi dan tips dalam menangani serta mencegah berbagai penyakit.

 

Pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan ternak di TPS3R, di mana peserta diajarkan cara membuat pakan unggas yang tinggi protein menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dari limbah rumah tangga. Teknik ini tidak hanya lebih hemat biaya tetapi juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan yang mudah terurai. Pakan hasil olahan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan peternak pada pakan komersial yang harganya relatif mahal.

 

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak unggas di Ngawi, sehingga mereka dapat memproduksi pakan sendiri yang berkualitas, hemat, dan ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya membantu efisiensi biaya, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan ternak unggas di desa mereka.